Saturday, February 24, 2018

sejarah penemuan hukum newton

SEJARAH DI TEMUKANNYA HUKUM NEWTON
Stukeley  merupakan salah seorang kolega Newton. Pada tanggal 15 April 1726, Stukeley makan malam bersama Mrs. Conduit, keponakan Newton di kensington. Setelah makan , ia menyatakan :
“Cuaca hangat, kami pergi ke kebun dan minum teh, dibawah naungan beberapa pohon apel, hanya Newton dan saya. Dalam suatu perbincangan, dia mengatakan pada saya, dia pernah berada dalam situasi yang sama, dimana dalam situasi sebelumnya, gagasan tentang gravitasi datang dalam pikirannya. Hal itu terjadi berkenaan dengan jatuhnya sebuah apel, ketika ia duduk dalam mood yang bagus untuk berpikir. Mengapa apel selalu turun tegak lurus dengan tanah, pikirnya. Mengapa tidak menyamping atau ke atas, tetapi dengan tetap selalu menuju ke pusat bumi.”
Sementara Mrs. Conduit menyatakan pada Stukeley,
“Dan sementara ia sedang merenung dalam kebun, datanglah pemikiran tentang kekuatan gavitasi (yang mana membawa apel jatuh ke bumi) tidak hanya dibatasi oleh jarak tertentu dari bumi, tetapi pastilah kekuatan ini akan semakin jauh dan jauh. Mengapa tidak sampai sejauh bulan ?”
Jadi disini, Mrs. Conduit tidak menyatakan bahwa apel jatuh di kepala Newton.
Jadi versi kedua tentang hubungan bulan dan apel dalam perumusan Newton tentang gravitasi adalah benar. Dalam buku Misteri Apel Newton; Kisah Pergulatan Seorang Isaac Newton diterangkan dengan jelas bahwa buah apel itu sendiri bukanlah apa-apa. Ia hanyalah kembaran dari bulan yang penuh teka-teki. Buah apel jatuh ke bumi, begitu juga bulan: terbelokkan dari lintasan yang lurus, mengelilingi bumi. Apel dan bulan merupakan suatu kebetulan, suatu generalisasi.
Cerita tentang penemuan hukum gravitasi newton karena apel jatuh di kepala Newton tersebut sungguh menarik, dan hampir semua dari kita pernah mendengarnya. Cerita tersebut tentu turut menyumbang kepercayaan kita bahwa penemuan hukum gravitasi oleh Newton adalah buah kejeniusan yang muncul mendadak. Sesaat sebelum apel tersebut jatuh, hukum gravitasi belum ada. Apel jatuh; hukum gravitasi mulai menemukan bentuknya di benak Newton. Hanya, dan hanya seorang jenius seperti Newton yang bisa melakukannya. Tidak perlu kerja keras bertahun-tahun untuk merumuskannya.
Sayangnya, cerita apel jatuh tersebut kemungkinan adalah cerita fiktif yang dikarang oleh Voltaire. Dan andaikata cerita tersebut nyata, Newton tidak serta merta langsung menemukan teori gravitasi.
Mungkin sebagian kita mempunyai kesan bahwa Newton menemukan perumusan hukum gaya beratnya melalui suatu ilham yang datang secara tiba-tiba. Ternyata tidak demikian! Teori Newton lahir melalui proses yang cukup panjang yang dibuka oleh pemikiran Copernicus, dirintis oleh tumpukan data Tycho Brahe, dan yang kemudian digarap oleh Kepler. Penemuan Newton sendiri diperoleh melalui usaha dengan ketekunan yang memakan waktu untuk dapat memahami ketiga ilmuwan tersebut. Bahkan  pada 1666 ia masih belum memahaminya. Dugaannya mengenai gravitasi disimpan oleh Newton untuk dirinya sendiri selama puluhan tahun. Dalam penelitian di kebunnya, dan dalam perenungannya seorang diri yang tanpa henti, serta nalarnya yang senantiasa dipenuhi dengan modus-modus geometri dan analisis baru, Newton membuat hubungan-hubungan di antara berbagai ranah pemikiran yang terpisah jauh. Namun, ia masih belum yakin. Perhitungan-perhitungannya masih meragukan; ia hanya menemukan jawaban-jawaban yang mendekati. Ia mencari presisi yang jarang dijumpai, melebihi dari yang dimungkinkan oleh data pendukung yang ada waktu itu.
Dengan berbagai hasil karya ilmiah yang dicapainya, Newton menulis sebuah buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica tahun 1687, di mana pada buku tersebut dideskripsikan mengenai teori gravitasi secara umum, berdasarkan hukum gerak yang ditemukannya, dimana benda akan tertarik ke bawah karena gaya gravitasi.
Jadi, dari penelitian dan kerja keras selama kurang lebih 20 tahun, akhirnya pada 1687 itu dia menjadi orang pertama yang mengeluarkan teori gravitasi universalnya yang terkenal itu.
Kita mengenal Newton sebagai sosok jenius, tetapi di masa mudanya, para teman-temannya mengenalnya sebagai sosok yang gigih luar biasa. Newton menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk berpikir dan berpikir. Tidak ada seorang pun yang berpikir sekeras Newton di jamannya. Bahkan bila dia tidak pernah dipaksa melakukan percobaan untuk membuktikan teori-teorinya, teman-temannya kuatir dia akan meninggal karena belajar dan berpikir tanpa henti, dan lupa menjaga tubuhnya. Dia bahkan sering lupa untuk makan, dan dia juga benar-benar lupa untuk menikah karena Newton hidup melajang sampai akhir hayatnya.
Kegigihan Newton bisa dilihat ketika dia bertekad menguasai buku matematika karangan Rene Descartes, Geometry. Newton berkali-kali mengalami kesulitan memahami buku tersebut dan sering harus berhenti membaca setelah beberapa halaman, dan mengulangi dari awal sampai dia benar-benar memahami materinya. Setelah itu, dia akan meneruskan beberapa halaman berikutnya sampai menemukan kesulitan lagi. Demikian seterusnya hingga di menguasai seluruh buku tersebut. Siapa yang mengatakan Newton tidak perlu belajar lebih keras dari kita? Newton pun jelas tetap membutuhkan kerja keras untuk belajar.
Kita jelas harus mengakui Newton adalah seorang jenius dan hampir semua orang sepakat menempatkannya sebagai ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Seperti yang ditulis oleh teman karibnya, Alexander Pope di batu nisan Newton: Tuhan menciptakan Newton, dan terkuaklah hukum-hukum alam. Kita memang layak mengagumi karya-karya Newton. Namun semoga sekarang kita bisa mengagumi sesosok jenius tersebut karena buah kerja keras dan kegigihannya yang tak kunjung henti.

No comments:

Post a Comment