Monday, November 13, 2017

latar belakang dan alasan bangsa portugis datang ke idonesia

edatangan Portugis ke Indonesia tidak bisa dilepaskan dari keberhasilan Vasco da Gama menemukan jalur pelayaran baru ke India. Raja Portugis, Manuel I, menugaskannya menemukan jalur tersebut. Pada tahun 1498, setelah berlayar mengarungi Tanjung Harapan, Laut Arab, dan Samudera Hindia, ekspedisinya tiba di Kalikut, di pantai barat India. Kalikut ketika itu menjadi bandar utama sutera, porselen, kayu manis, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan lain-lain. 

Sejak keberhasilan Vasco da Gama itu, Portugis bermaksud menguasai jalur perdagangan di Asia, terutama perdagangan rempah-rempah. Kendali yang harus diatasi adalah mematahkan dominasi para pedagang Arab. Untuk itu, pada tahun 1508, pemerintah Portugis melantik Alfonso de Albuquerque sebagai Gubernur Portugis untuk Asia. Hubungan dagang antara Arab dengan India berhasil ia patahkan. Kemudian, pada tahun 1510, ia bersama Francessco de Almeida berhasil menaklukkan Goa. Selanjutnya, tempat ini dijadikan pangkalan Portugis di Asia dalam rangka menguasai jalur perdagangan di wilayah ini. 

Mengingat tujuan utamanya adalah menguasai jalur perdagangan rempah-rempah, maka Portugis perlu memiliki pangkalan strategis di Asia Tenggara. Itulah sebabnya, Malaka menjadi incaran berikutnya. Berkat dukungan armada militer yang kuat, Malaka dapat direbut pada tahun 1511. Setelah Malaka diduduki, kesempatan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah semakin terbuka. Langkah selanjutnya yang ditempuh adalah mendirikan kantor dagang (lengkap dengan benteng) sekaligus memperoleh hak berdagang di pusat-pusat rempah-rempah di seantero Indonesia. Setelah langkah itu dilalui, barulah diterapkan strategi monopoli. Untuk mencapai maksud tersebut tidaklah mudah. Portugis harus dapat mengatasi tentangan para penguasa setempat. Kendala tadi umumnya diatasi dengan strategi bersekutu (aliansi) dengan pihak yang dirasa menguntungkan. Portugis melihat adanya persaingan antara masing-masing kerajaan di Indonesia, bahkan ada juga perseteruan antara pihak-pihak tertentu dalam suatu kerajaan.
Situasi ini dimanfaatkan oleh Portugis untuk menanamkan pengaruhnya. Beberapa contoh strategi aliansi yang dijalankan Portugis antara lain sebagai berikut. 

a. Di Pasai, pada tahun 1514, Portugis terlibat dalam upaya perebutan kekuasaan. Setelah pihak yang didukungnya menduduki tahta, Portugis memperoleh ijin mendirikan benteng di tepi Sungai Pasai serta hak berdagang lada. 

b. Di Minangkabau, Portugis bersekutu dengan Raja Pagaruyung untuk menangkal pengaruh Sultan Mahmud, mantan penguasa Malaka. Aliansi ini membuat Portugis dapat meraup keuntungan di Minangkabau, yang menjadi daerah penghasil lada ketika itu. 

c. Di Jawa Barat, pada tahun 1522, Portugis bersekutu dengan Raja Sunda (Pakuan) dalam rangka menghadapi perluasan wilayah Kesultanan Demak. Melalui persekutuan itu, Portugis bermaksud memperoleh hak dagang lada di Sunda Kelapa. 

d. Di Maluku, Portugis bersekutu dengan Ternate untuk menghadapi aliansi Tidore dengan Spanyol. Setelah Ternate unggul, Portugis diperbolehkan mendirikan benteng di Ternate sekaligus hak berdagang cengkeh dan pala.Sekitar akhir abad 16, kedudukan Portugis di Indonesia semakin terdesak. Hal itu terjadi karena reaksi ketidaksenangan para penguasa beserta perlawanan di segenap wilayah Indonesia, juga larena datangnya armada bangsa Eropa yang lebih tangguh, yakni Belanda dengan VOCnya. 

sejarah berdirinya provinsi banten lengkap

sejarah
Banten atau dahulu dikenal dengan nama Bantam pada masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan di Kampung Lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan Munjul, Pandeglang, Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian Raja Purnawarman. Setelah runtuhnya Kerajaan Tarumanagara (menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan Kerajaan Sriwijaya), kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Ci Serayu dan Kali Brebes dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Seperti dinyatakan oleh Tome Pires, penjelajah Portugispada tahun 1513, Banten menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda. Menurut sumber Portugis tersebut, Banten adalah salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Kalapa, dan Cimanuk.

Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilanjutkan dengan merebut Banten Girang dari Pucuk Umun pada tahun 1527, Maulana Hasanuddin, mendirikan Kesultanan Banten di wilayah bekas Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran, ibu kota atau pakuan (berasal dari kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana, tempat duduk kala seorang raja dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu "mengharuskan" demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf merupakan penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja.
Dengan dihancurkannya Pajajaran maka Banten mewarisi wilayah Lampung dari Kerajaan Sunda. Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of Banten tulisan Claude Guillot pada halamaan 19 sebagai berikut: From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region.

Ketika sudah menjadi pusat Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Banten merupakan pelabuhan besar di Asia Tenggara, sejajar dengan Malaka danMakassar. Kota Banten terletak di pertengahan pesisir sebuah teluk, yang lebarnya sampai tiga mil. Kota itu panjangnya 850 depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa; masuk ke dalam ia lebih panjang. Melalui tengah-tengah kota ada sebuah sungai yang jernih, di mana kapal jenis jung dan gale dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota ada sebuah anak sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu ada sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari bata dan lebarnya tujuh telapak tangan. Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat, dan dipersenjatai dengan senjata yang baik. Di tengah kota terdapat alun-alun yang digunakan untuk kepentingan kegiatan ketentaraan dan kesenian rakyat dan sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di bagian selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat bangunan datar yang ditinggikan dan beratap, disebut Srimanganti, yang digunakan sebagai tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya. Di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah masjid agung.
Pada awal abad ke-17 Masehi, Banten merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi modern pemerintahan dan kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonmian masyarakat. Daerah kekuasaannya mencakup juga wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Lampung. Ketika orang Belanda tiba di Banten untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke Banten. Kemudian orang Inggris mendirikan loji di Banten dan disusul oleh orang Belanda.

Selain itu, orang-orang Perancis dan Denmark pun pernah datang di Banten. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang. Orang Portugis melarikan diri dari Banten (1601), setelah armada mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Banten. Orang Inggris pun tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Banten (1684) akibat tindakan orang Belanda.

Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Banten menjadi salah satu keresidenan yaitu Bantam Regentschappen dalamProvincie West Java di samping Batavia, Buitenzorg (Bogor), Preanger (Priangan), dan Cirebon.

Sunday, November 12, 2017

sejarah terjadinya perang dunia II lengkap

Secara resmi, Perang Dunia II dimulai tanggal 1 September 1939. Pernyataan lain menganggap bahwa perang ini terjadi lebih awal ketika Jepang berhasil menduduki wilayah Manchuria sekitar tahun 1937.
Pada umumnya, Perang Dunia I menghasilkan upaya perdamaian ketika negara-negara membentuk organisasi internasional Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
Ketakutan, kengerian, hingga penderitaan akan perang disadari oleh pelaku maupun korban perang. Untuk itu hadirnya LBB sebagai produk dari Perang Dunia I menjadi jalan bagi terciptanya perdamaian.
LBB kala itu tidak memiliki peran supranasional yang seharusnya mereka miliki untuk dapat memerintah atas negara-negara anggotanya.
Tidak adanya peran supranasional tersebut dapat dilihat dari serangan Italia terhadap Etiopia di tahun 1935.
Hal tersebut menunjukkan kesewenangan negara besar di dalam tubuh LBB untuk berbuat sesuka hati, dan LBB tidak memiliki peran yang kuat untuk menghentikan, menghukum, atau pun memerintah bagaimana seharusnya negara anggota itu bertindak. LBB menjadi tidak lagi dipercayai sebagai badan yang mampu menciptakan perdamaian.
egara-negara aliansi hasil dari Perang Dunia I memiliki kecurigaan khusus terhadap oposisinya. Jerman dan Italia yang berpaham ultranasionalisme (Nasional-Sosialis Jerman dan Fasisme Italia) mencurigai komunis Uni Soviet.
Kecurigaan tersebut membuat patahnya keyakinan perdamaian yang dibimbing oleh LBB, sehingga timbullah persaingan untuk mempertahankan diri dan memperkuatnya di bidang militer.
Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat kemudian terlibat dengan kecurigaan paham tersebut karena mereka mengusung paham demokrasi.
Persaingan bidang militer tersebut menghasilkan berbagai persenjataan baru dari berbagai negara. Senjata-senjata modern dari transportasi laut, udara, darat hingga senjata pemusnah massal sudah dimiliki oleh masing-masing negara.
Perang di era ini kemudian menjadi bentuk evolusi perang besar-besaran dengan korban yang juga sangat massive.
Negara-negara Eropa (ditambah Amerika) terbagi atas 3 paham, yakni demokrasi (Prancis, Inggris, ditambah dengan AS), fasisme (Jerman dan Italia), dan komunisme (Uni Soviet).
Adanya politik balas dendam oleh pihak yang kalah di Perang Dunia I yaitu Revanche Idea sebagai akibat munculnya rasa terhina oleh Jerman atas Perjanjian Versailles yang membuatnya harus tunduk pada keinginan Prancis dan Sekutu.

Selain itu, dorongan terciptanya perang juga diakibatkan oleh politik ekspansi dari Jerman yang mengusung semboyan Lebensraum (Jerman Raya), Italia dengan semboyan Italia Iradenta(Italia Raya), dan Jepang dengan semboyan Hakko Ichi-u. 

sejarah bandung lautan api lengkap

detik-detik menegangkan bagi Jenderal A.H Nasution, Sjafruddin Prawiranegara, Didi Kartasasmita dan ribuan penduduk Bandung. Mereka bertiga harus ke Jakarta menghadap perdana menteri Sjahrir membahas ultimatum dari tentara Inggris atas pengosongan kota Bandung sejauh 11 KM. A.H Nasution sebelumnya meminta Inggris memperpanjang waktu Ultimatum pengosongan, tapi tentara dari negara Ratu Elizabeth itu ngotot, kota harus kosong pada 24 Maret tepat pukul 24.00 Wib.
Saat menghadap Sjahrir, kata sepakat tak kunjung tercapai. Sjahrir membujuk Nasution supaya lekas meninggalkan kota. Sebab, dalam pandangan Sjahrir Pasukan Tentara Republik Indonesia (TRI) belum mampu melawan tentara dari Brigade Macdonald tersebut. Akhirnya pada hari itu juga Nasution kembali ke Bandung. Ia mengumpulkan Komandan TRI, Pasukan Laskar dan jajaran pemerintah kota. Mereka menginisiasikan perlawan terhadap tentara Inggris.
Pukul 21.00 Wib 24 Maret, 3 jam menjelang batas ultimatum Inggris, perlawanan mereka akhirnya terwujud. Nasution dan pasukan TRI membakar gedung-gedung di kota Bandung. Api berkobar di seluruh penjuru bumi parahyangan malam itu. Gedung pertama yang dibakar Bank Rakjat, disusul beberapa gedung di Banceuy, Braga, Cicadas dan Tegallega. Bagi mereka, opsi membakar kota adalah simbol penentangan atas instruksi Inggris. Lagipula, tidak mungkin memindahkan ribuan pasukan dalam jangka waktu yang sangat sempit.
Malam itu, bukan hanya TRI yang meninggalkan kota, masyarakat berbondong-bondong melangkah kakinya menjauhi Kota. Yang tersisa bagi Inggris hanya puing-puing gosong yang tak bermakna. Bandung diterangi api, setelahnya sunyi senyap menyelimuti seluruh penjuru kota.
Seluruh permukaan yang ada mejadi berwarna merah, bahkan langit pun diliputi udara kemerahan. Terjelma ucapan Mayor Rukmana, bahwa “Bandung menjadi Lautan Api”.
Peristiwa Bandung Lautan Api bisa dibilang hanyalah “klimaks” dari serangkaian pertempuran yang dilakukan warga Bandung terhadap sekutu yang membonceng NICA. Peristiwa ini terjadi kurang lebih 8 bulan setelah proklamasi kemerdekaan, sehingga tidak bisa dilepaskan dari kejadian-kejadian sebelumnya.
Drs. HME. Karmas dalam buah karyanya “Sekilas Sejarah Peristiwa Perjuangan Bandung Lautan Api” menjelaskan aksi bumi hangus itu sebagai bentuk kemarahan warga Bandung ketika Inggris secara sepihak mengklaim kawasan di utara jalan kereta api sebagai kawasan mereka, tanpa menyebutkan batas-batasnya di utara sehingga Lembang diterobos kaki tangan NICA. Mereka mengusir penduduk Bandung yang tinggal di kawasan tersebut.
Situasi di Bandung saat itu sebenarnya cukup unik karena pada dasarnya pertempuran tidak terjadi setiap hari melainkan hanya terjadi insiden-insiden provokasi yang cukup mengganggu baik bagi kedua pihak. Pertempuran langsung memang dihindari pejuang karena mereka sadar kekuatan yang dimiliki tidak akan sebanding dengan pasukan Inggris, Belanda dan Gurkha yang memiliki persenjataan lengkap. Tapi dalam satu peristiwa di Ciroyom, persenjataan canggih ini ternyata bisa ‘kalah’ juga.
Pertempuran makin besar, dimana sebuah tank baja Inggris dapat dibakar dan dihancurkan sehingga tak dapat dipergunakan lagi. Keberhasilan ini ternyata ada keterlibatan seorang penarik becak bernama Emen yang dengan keberanian dan rela berkorban demi kemerdekaan negara dan bangsa Indonesia ia melompat ke atas tank seraya menumpahkan bensin dan melemparkan obor api ke dalam kokpit, sehingga tank tersebut meledak tampak menghamburkan api sehingga tank hangus berkeping-keping. Emen sendiri tewas seketika dan jenazahnya tidak menentu.
Tidak hanya rakyat kecil seperti Emen tadi dengan segala keterbatasannya berusaha melawan kekuatan sekutu, kaum wanita pun berupaya menunjukkan sumbangsih mereka terhadap perjuangan kemerdekaan.
Walaupun tampaknya tidak seberapa tapi aksi ini ternyata sangat merepotkan karena akibatnya Inggris harus mendatangkan bahan makanan dari Jakarta. Itu pun tidak mudah karena konvoi logistik seringkali mendapatkan serangan di sepanjang jalan provinsi menuju Bandung.
Satu peristiwa yang paling bersejarah adalah ketika konvoi Inggris berkekuatan besar bisa dihancurkan oleh pejuang dan rakyat Sukabumi di Bojong Kokosan.
Peristiwa itu membuat malu kerajaan Inggris, hal mana dikemukakan dalam sidang Parlemen Inggris, yang langsung memecat menteri Pertahanan Inggris. Mereka kehilangan muka di dunia internasional, mengingat pasukan Inggris yang dikirim ke Indonesia tersebut, adalah pemenang Perang Dunia ke-II yang baru saja mengalahkan pasukan Jerman pimpinan Hitler di medan perang Afrika Utara, tapi terkalahkan oleh yang mereka sebut gerombolan ekstrimis.
Pasukan Inggris yang diantaranya terdiri dari Pasukan Gurkha sedikit banyak membantu perjuangan karena tidak jarang diantaranya yang bersimpati kepada perjuangan pemuda.
Demikianlah sedikit kejadian yang mengantar kepada peristiwa Bandung Lautan Api tanggal 24 Maret 1946. Emosi Sekutu yang kewalahan atas serangan sporadis pejuang akhirnya memuncak dan mengultimatum masyarakat bersenjata untuk mundur sejauh 11 KM dari batas yang ditentukan.

sejarah terbentuknya nkri

 SEJARAH TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)mengetahuii.blogspot.com  ditandai dengan dibacakannya teks proklamasi oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun proklamasi itu sendiri merupakan rangkaian peristiwa yang melatarbelakangi terjadinya proklamasi tersebut. Bagaimana kronologis lahirnya atau terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia itu? Mari kita simak bersama rangkaian kronologis yang kami ulas secara singkat padat berikut ini.
29 April 1945
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai  yang didirikan oleh pemerintah Jepang pada tanggal yang beranggotakan 63 orang.
06 Agustus 1945 
Sebuah bom atom meledak di kota Hiroshima, Jepang. Pada saat itu, padahal Jepang sedang menjajah Indonesia, 
07 Agustus 1945
BPUPKI kemudian berganti pada tanggal menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi inkai
9 Agustus 1945
Bom atom kedua kembali dijatuhkan di kota Nagasaki yang membuat Negara Jepang Menyerah Kepada Amerika Serikat. Momen ini dimanfaatkan Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. 
10 Agustus 1945
Sutan Syahrir mendengar lewat radio bahwa Jepang telah menyerah pada sekutu, yang membuat para pejuang Indonesia semakin mempersiapkan kemerdekaannya. saat kembalinya Soekarno dari Dalat, sutan syahrir mendesak kemerdekaan Indonesia. 
15 Agustus 1945 
Jepang benar-benar menyerah pada Sekutu. 
16 Agustus 1945 
Dinihari Para pemuda membawa Soekarno beserta keluarga dan Hatta ke Rengas Dengklok dengan tujuan agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Wikana dan Mr. Ahmad Soebarjo di Jakarta menyetujui untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu diutuslah Yusuf Kunto menjemput Soekarno dan keluarga dan juga Hatta. Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta awalnya ia dibawa ke rumah nishimura baru kemudian di bawa kembali ke rumah Laksamana Maeda. untuk membuat konsep kemerdekaan. Teks porklamasi pun disusun pada dini hari yang diketik oleh Sayuti Malik. 
17 Agustus 1945 
Pagi hari di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Teks proklamasi dibacakan tepatnya pada pukul 10:00 WIB dan dikibarkanlah Bendera Merah Putih yang dijahit oleh Istri Soekarno, Fatmawati. Peristiwa tersebut disambut gembira oleh seluruh rakyat Indonesia.
18 Agustus 1945
PPKI mengambil keputusan, mengesahkan UUD 1945, dan terbentuknya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta terpilihnya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Republik Indonesia.

sejarah terdirinya kota jakarta


     Sejarah berdirinya Kota Jakarta berawal dari rentetan panjang kisah yang pastinya menarik untuk dibaca. Sebagai ibukota negara Indonesia, wajar saja jika Jakarta memiliki segudang permasalahan yang menumpuk dan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Kemacetan, banjir, huru-hara, kehidupan malam dan sebagainya menghiasi kota yang dahulu bernama Batavia itu.


     Namun, meski dengan berbagai polemik yang ada, Jakarta tetap menjadi kota impian setiap warga untuk dikunjungi. Seperti magnet yang memiliki daya tarik magis bagi orang untuk bisa datang dan berjuang bersamanya. Bahkan disebut-sebut jika sudah bisa menakhlukkan kerasnya Jakarta, maka orang tersebut sudah bisa menakhlukan Indonesia. Lalu bagaimanan sebenarnya sejarah panjang perjalanan kota Jakarta hingga seperti sekarang ini? Berikut adalah ulasannya.

Sejarah Berdirinya Kota Jakarta

Sungai Ciliwung menjadi saksi bisu sejarah berdirinya Kota Jakarta dari masa ke masa. Di dekat bandar kali Ciliwung ini berdiri sebuah lokasi bernama Kelapa yang menjadi cikal bakal kota metropolitan di Indonesia ini. Kelapa mulai dikenal sejak abad ke lima dan ramai dikunjungi oleh pedagang dari berbagai penjuru dunia. Tidak heran jika Kelapa kemudian menjadi salah satu pusat perdagangan internasional kala itu.



      Kejayaan mulai diperoleh sekitar abad 14 pada masa pemerintahan di bawah Kerajaan Sundayang  berpusat di Padjajaran. Ketika bangsa Eropa datang ke Indonesia, mereka menjadikan Sunda Kelapa sebagai tujuan utama untuk berdagang. Namun kejayaan yang pernah dirasakan Jakarta tidak bertahan lama. 



      Hal tersebut disebabkan karena Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa saat melakukan pertarungan sengit dan menguasai wilayah tersebut. Pada saat itulah ia mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Nama tersebut berarti kemenangan yang tercapai dan diubah pada tanggal 22 Juni 1527. Nah, tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai hari lahirnya Kota Jakarta.

Pada abad ke-16 penjajah Belanda masuk ke Indonesia dan menguasai seluruh wilayah. Jayakarta masuk ke dalam wilayah yang berhasil ditaklukkan oleh Belanda. Kala itu, namanya pun berubah menjadi Batavia. Tekstur tanah Jayakarta memiliki kontur yang sama dengan Belanda yakni berawa-rawa. Untuk melindungi Jayakarta dari ancaman banjir, mereka membangun kanal-kanal seperti yang mereka lakukan di negaranya.


      Pusat pemerintahan Batavia berada di Balai Kota yang berjarak 500 meter dari Bandar. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, perkembangan kota Batavia diarahkan ke Selatan. Akibat dari pertumbuhan yang pesat tersebutlah yang mengakibatkan rusaknya lingkungan. Hal itu menyebabkan Belanda memindahkan pusat kegiatan pemerintahan ke kawasan yang lebih tinggi. Wilayah tersebut diberi nama Weltevreden. Pada abad ke-20, semangat nasionalisme Indonesia mulai dicanangkan oleh para Mahasiswa di Batavia.

Ketika Jepang mulai memasuki Batavia, pada 8 Agustus 1942 nama Batavia diubah menjadi Jakarta Toko Betsu Shi. Akan tetapi, kepemimpinan Jepang tidak berlangsung lama di Indonesia. Mereka menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah mengalami kekalahan di Perang Dunia ke II lalu Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Selanjutnya, pada September 1945, pemerintah kota Jakarta mengikrarkan nama baru untuk wilayah ini yaitu Pemerintah Nasional Kota Jakarta.


     Setelah kemerdekaan, Belanda berambisi untuk menguasai Indonesia melalui NICA. Tepatnya pada 20 Februari 2950, NICA mengubah nama Jakarta menjadi Stad Gemeente Batavia. Satu bulan kemudian, pada 24 Maret 1950 nama kota ini berubah menjadi Kota Praj’a Jakarta. Setelah kedudukan Jakarta dinyatakan sebagai daerah swatantra maka pada 18 Januari 1958 nama Jakarta berubah lagi menjadi Kota Praja Djakarta Raya. Di tahun 1961 dibentuklah Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya (dengan PP No. 2 tahun 1961 jo UU No. 2 PNPS 1961).



      Jakarta memperoleh nama resmi Ibukota Republik Indonesia pada 1966. Setelah masa reformasi pada tahun 1999, melalui UU No.24 tahun 1999 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, sebutan pemerintah daerah berubah menjadi Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan dengan otoniminya tetap berada ditingkat provinsi dan bukan pada wilyah kota, yaitu Provinsi DKI Jakarta.



    Wilayah DKI Jakarta dibagi menjadi 6 wilayah yaitu 5 wilayah kotamadya dan satu wilayah kabupaten administrative, Kepulauan Seribu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700).

sekian dari saya semoga bermanfaat bagi anda
jangan lupa like yaaaa,,,,,,dan koment,,,,,,


Saturday, November 11, 2017

Biografi SM Kartosuwiryo








Biografi SM Kartosuwiryo

Tokoh yang satu ini, menurut berbagai pandangan masyarakat bangsa Indonesia saat iniadalah seorang pemberontak. Citranya sebagai "pemberontak", terlihat ketika dirinyaberusaha menjadikan negara Indonesia menjadi sebuah Negara Islam. Namun sangatlahaneh, perjuangan yang dilakukannya itu justru mendapat sambutan yang luar biasa daridaerah-daerah lain di Indonesia, seperti di Jawa Tengah, di Sulawesi Selatan, diKalimantan, dan di Aceh.Timbul satu pertanyaan, benarkah dia itu penjahat perang sebagaimana yang dinyatakanoleh pemerintah? Atau mungkin ini sebuah penilaian yang sangat subjektif daripemerintah yang ingin berusaha melanggengkan kekuasaan tiraninya terhadap rakyatIndonesia. Sehingga diketahui, pemerintah sendiri ketika selesai menjatuhkan vonishukuman mati terhadapnya, tidak memberitahukan sedikit pun keterangan kepada pihakkeluarganya di mana pusaranya berada.

 Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo demikian nama lengkap dari Kartosoewirjo,dilahirkan 7 Januari 1907 di Cepu, sebuah kota kecil antara Blora dan Bojonegoro yangmenjadi daerah perbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengah. Kota Cepu ini menjaditempat di mana budaya Jawa bagian timur dan bagian tengah bertemu dalam suatu garisbudaya yang unik.Ayahnya, yang bernama Kartosoewirjo, bekerja sebagai mantri pada kantor yangmengkoordinasikan para penjual candu di kota kecil Pamotan, dekat Rembang. Padamasa itu mantri candu sederajat dengan jabatan Sekretaris Distrik. Dalam posisi inilah,ayah Kartosoewirjo mempunyai kedudukan yang cukup penting sebagai seorang pribumisaat itu, menimbulkan pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan garis sejarahanaknya. Kartosoewirjo pun kemudian mengikuti tali pengaruh ini hingga pada usiaremajanya.Dengan kedudukan istimewa orang tuanya serta makin mapannya "gerakan pencerahanIndonesia" ketika itu, Kartosoewirjo dibesarkan dan berkembang. Ia terasuh di bawahsistem rasional Barat yang mulai dicangkokkan Belanda di tanah jajahan Hindia. Suasanapolitis ini juga mewarnai pola asuh orang tuanya yang berusaha menghidupkan suasanakehidupan keluarga yang liberal. Masing-masing anggota keluarganya mengembangkanvisi dan arah pemikirannya ke berbagai orientasi. Ia mempunyai seorang kakakperempuan yang tinggal di Surakarta pada tahun 50-an yang hidup dengan penuhkeguyuban, dan seorang kakak laki-laki yang memimpin Serikat Buruh Kereta Api padatahun 20-an, ketika di Indonesia terbentuk berbagai Serikat Buruh.Pada tahun 1911, saat para aktivis ramai-ramai mendirikan organisasi, saat ituKartosoewirjo berusia enam tahun dan masuk Sekolah ISTK (Inlandsche School derTweede Klasse) atau Sekolah "kelas dua" untuk kaum Bumiputra di Pamotan. Empattahun kemudian, ia melanjutkan sekolah ke HIS (Hollandsch-Inlandsche School) di

biografi gajah mada lengkap

Gajah mada ialah Nama tokoh kerajaan majapahit ini sangat terkenal di Indonesia dengan Sumpah Palapa nya. namanya juga di abadikan sebagai nama salah satu universitas terbaik di Indonesia. Gajah Mada ialah salah satu Patih kemudian menjadi Mahapatih Majapahit yang mengantarkan kerajaan Majapahit ke puncak kejayaannya. Tidak diketahui sumber sejarah mengenai kapan dan di mana Gajah Mada lahir. Ia memulai karirnya di Majapahit sebagai bekel. Karena berhasil menyelamatkan Prabu Jayanagara (1309-1328) dan mengatasi Pemberontakan Ra Kuti yang paling berbahaya dalam sejarah kerajaan Majapahit, ia diangkat sebagai Patih Kahuripan pada 1319. Dua tahun kemudian ia diangkat sebagai Patih Kediri.

Pada tahun 1329, Patih Majapahit yakni Aryo Tadah (Mpu Krewes) ingin mengundurkan diri dari jabatannya. Ia menunjuk Patih Gajah Mada dari Kediri sebagai penggantinya. Patih Gajah Mada sendiri tak langsung menyetujui. Ia ingin membuat jasa dahulu pada Majapahit dengan menaklukkan Keta dan Sadeng yang saat itu sedang melakukan pemberotakan terhadap Majapahit. Keta & Sadeng pun akhirnya takluk. Patih Gajah Mada kemudian diangkat secara resmi oleh Ratu Tribhuwanatunggadewi sebagai patih di Majapahit (1334).
Yang artinya (Gajah Mada sang Maha Patih tak akan menikmati palapa, berkata Gajah Mada “Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan mencicipi palapa.)

Walaupun ada sejumlah (atau bahkan banyak) orang yang meragukan sumpahnya, Patih Gajah Mada memang
hampir berhasil menaklukkan Nusantara. Bedahulu (Bali) dan Lombok (1343), Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang, Samudra Pasai, dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatra) telah ditaklukkan. Lalu Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, dan sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kandangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan Malano.

Di zaman pemerintahan Prabu Hayam Wuruk (1350-1389) yang menggantikan Tribhuwanatunggadewi, Patih Gajah Mada terus mengembangkan penaklukan ke wilayah timur seperti Logajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Bantayan, Luwuk, Makassar, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo.

Perang Bubat Yang Terkenal
Dalam Kidung Sunda diceritakan bahwa Perang Bubat (1357) bermula saat Prabu Hayam Wuruk hendak menikahi Dyah Pitaloka putri Sunda sebagai permaisuri. Lamaran Prabu Hayam Wuruk diterima pihak Kerajaan Sunda, dan rombongan besar Kerajaan Sunda datang ke Majapahit untuk melangsungkan pernikahan agung itu. Gajah Mada yang menginginkan Sunda takluk, memaksa menginginkan Dyah Pitaloka sebagai persembahan pengakuan kekuasaan Majapahit. Akibat penolakan pihak Sunda mengenai hal ini, terjadilah pertempuran tidak seimbang antara pasukan Majapahit dan rombongan Sunda di Bubat; yang saat itu menjadi tempat penginapan rombongan Sunda. Dyah Pitaloka bunuh diri setelah ayahanda dan seluruh rombongannya gugur dalam pertempuran. Akibat peristiwa itu, Patih Gajah Mada dinonaktifkan dari jabatannya.

Dalam Nagarakretagama diceritakan hal yang sedikit berbeda. Dikatakan bahwa Hayam Wuruk sangat menghargai Gajah Mada sebagai Mahamantri Agung yang wira, bijaksana, serta setia berbakti kepada negara. Sang raja menganugerahkan dukuh “Madakaripura” yang berpemandangan indah di Tongas, Probolinggo, kepada Gajah Mada. Terdapat pendapat yang menyatakan bahwa pada 1359, Gajah Mada diangkat kembali sebagai patih; hanya saja ia memerintah dari Madakaripura.

sejarah indonesia bisa mengumandangkan proklamasi

Pembentukan dari pemerintah RI, dilihat dari hukum tata Negara sendiri, proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945 berarti bahwa bangsa itu di Indonesia telah memutuskan ikatan dengan tatanan hukum yang sebelumnya. Tatanan hindia sendiri Belanda ataupun tatanan hukum pendudukan Jepang dengan kata lain, bangsa Indonesia sendiri mulai saat itu sudah sendiri kan tatanan hukum yang baru, yaitu tatanan hukum yang ada di Indonesia dan di dalamya berisi hukum Indonesia yang telah di tentukan dan dilaksanakan oleh diri sendiri oleh bangsa dan Negara.
Sehari setelah itu proklamasi dikumandangkan dan serta para pemimpin itu bekerja keras serta membentuk lembaga sendiri di pemerintahan dan sebagaimana itu layaknya suatu Negara merdeka ppKi kemudian menyelenggarakan rapat pada 17 Agustus tahun 1945 atas inisiatif Soerkarno dan Bung Hatta. Mereka merencanakan menambah Sembilan orang sebagai anggota yang terdiri dari para pemuda.
Sehari setelah proklamasi itu dikumandangkan, para pemimpin tadi bekerja keras untuk membentuk lembaga yang ada di pemerintahan sebagaimana layaknya suatu Negara merdeka. PPKI kemudian menyelenggarakan rapat pada 17 Agustus 1945 atas inisiatif Soekarno dan Hatta mereka merencanakan menambah sembilan orang lagi sebagai anggota baru yang terdiri dari para pemuda dan seperti Chairull Saleh dan sukarni namun itu pada pemuda memutuskan sendiri bahwa untuk meninggalkan tempat yang karena menganggap PPKi itu adalah bentukan Jepang itu sendiri.

Peristiwa Rengasdengklok

Jepang sendiri terjun sebagai Negara dari imperialis mengikuti jejak dari bangsa barat. Serta hal tersebut di awali dengan cara penghancuran pangkalan serta lautan Amerika Serikat di Pearl Harbor. Hawai sendiri setelah hancurnya Pearl Harbor Jepang semakin leluasa dalam gerakan pasukan gabungan yang disebut front ABCD( dari Amerika, Inggris, China, Jerman, dan Belanda) dari hal tersebut pembentukan itu membuahkan hasil apapun tetapi menekan gerak dari gerak Jepang sendiri. Namun pada hal pertempuran tersebut di laut karang dan pada tanggal 7 Mei 1945 pasukan Jepang mengalami kekalahan yang sangat fatal yang mengalami luar biasa.
Sejak dari kekalahan itu di laut karang sendiri, posisi dari Jepang sangatlah terdesak di asia pasifik karena dalam hal tersebut puncaknya adalah pengeboman dari kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 9 dan 6 -8-1945 itu merupakan Amerika Serikat hancurnya kota andalan Jepang tersebut dapat membuat Jepang menyerah dan kepada sekutu tanpa sarat pada tanggal 14 Agustus itu 1945. Sementara tersebut. Pemerintah itu dalam kependudukan Jepang di dalam wilayah Indonesia sudah tidak dalam perannya kekosongan lagi, di tanggal tersebut Indonesia juga mengalami vakum dan kekuasaan tidak memiliki sama sekali. Dan keadaan tersebut tidak kunjung baik untuk memproklamasikan kemerdekaan

sejarah kematian bung karno


mengetahuii.blogspot.comPada awal tahun 1970 Bung Karno datang ke rumah Fatmawati untuk menghadiri pernikahan Rachmawati. Bung Karno yang jalan saja susah datang ke rumah isterinya itu. Wajah Bung Karno bengkak-bengkak.
Ketika tau Bung Karno datang ke rumah Fatmawati, banyak orang langsung berbondong-bondong ke sana dan sesampainya di depan rumah mereka berteriak,

 "Hidup Bung Karno....hidup Bung Karno....Hidup Bung Karno...!!!!!"

  Masuk ke bulan Februari penyakit Bung Karno parah sekali ia tidak kuat berdiri, tidur saja. Tidak boleh ada orang yang bisa masuk. Ia sering berteriak kesakitan. Biasanya penderita penyakit ginjal memang akan diikuti kondisi psikis yang kacau.

Ia berteriak,
" Sakit....Sakit ya Allah...Sakit..." , tapi tentara pengawal diam saja karena diperintahkan begitu oleh komandan. Sampai-sampai ada satu tentara yang menangis mendengar teriakan Bung Karno di depan pintu kamar.
 Kepentingan politik tak bisa memendung rasa kemanusiaan, dan air mata adalah bahasa paling jelas dari rasa kemanusiaan itu.

  Hatta yang dilapori kondisi Bung Karno menulis surat pada Suharto dan mengecam cara merawat Sukarno. Di rumahnya Hatta duduk di beranda sambil menangis sesenggukan, ia teringat sahabatnya itu. Lalu dia bicara pada isterinya Rachmi untuk bertemu dengan Bung Karno.
Hatta menoleh pada isterinya dan berkata,
"Sukarno adalah orang terpenting dalam pikiranku, dia sahabatku, kami pernah dibesarkan dalam suasana yang sama agar negeri ini merdeka. Bila memang ada perbedaan diantara kami itu lumrah tapi aku tak tahan mendengar berita Sukarno disakiti seperti ini".

  Hatta menulis surat dengan nada tegas kepada Suharto untuk bertemu Sukarno, ajaibnya surat Hatta langsung disetujui, ia diperbolehkan menjenguk Bung Karno.
 Hatta datang sendirian ke kamar Bung Karno yang sudah hampir tidak sadar, tubuhnya tidak kuat menahan sakit ginjal. Bung Karno membuka matanya. Hatta terdiam dan berkata pelan,
 "Bagaimana kabarmu, No" kata Hatta ia tercekat mata Hatta sudah basah.
Bung Karno berkata pelan dan tangannya berusaha meraih lengan Hatta.

 "Hoe gaat het met Jou?" kata Bung Karno dalam bahasa Belanda - Bagaimana pula kabarmu, Hatta.

Hatta memegang lembut tangan Bung Karno dan mendekatkan wajahnya, air mata Hatta mengenai wajah Bung Karno dan Bung Karno menangis seperti anak kecil.
Dua proklamator bangsa ini menangis, di sebuah kamar yang bau dan jorok, kamar yang menjadi saksi ada dua orang yang memerdekakan bangsa ini di akhir hidupnya merasa tidak bahagia, suatu hubungan yang menyesakkan dada.
Tak lama setelah Hatta pulang, Bung Karno meninggal.